DESIGN THINKING
Untuk
membuat desain sebuah solusi terutama yang dalam bentuk sebuah produk
atau aplikasi tentunya dibutuhkan metode yang akan menjadi arahan dalam proses
pembuatan dan perancangan. Namun, dengan seiringnya pekembangan jaman, esensi
dari proses desain semakin berubah dan berevolusi. Desain bukan hanya sekedar
membuat sebuah produk atau aplikasi yang akan laku di pasaran, memiliki bentuk
yang indah dan menarik, atau mudah untuk dibuat. Desain sekarang ini adalah
mengenai, menciptakan sesuatu yang diinginkan dan dibutuhkan oleh pengguna atau
orang-orang.
Design
Thinking adalah salah satu metode baru dalam melakukan proses desain. Design
Thinking merupakan metode penyelesaian masalah yang berfokus pada pengguna atau
user. Design Thinking sendiri dipopulerkan oleh David Kelley dan Tim Brown
pendiri IDEO – sebuah konsultan desain yang berlatar belakang desain
produk berbasis inovasi.
Proses
dengan metode design thinking akan menghasilkan produk yang tidak hanya dapat
dijual atau menggunakan teknologi yang paling canggih. Metode ini menggabungkan
kebutuhan user atau pengguna, dengan kemampuan teknologi yang sesuai, dan tetap
membuat sesuatu yang dapat berhasil sebagai sebuah bisnis.
Dalam membuat sebuah
produk atau aplikasi dengan metode design thinking, maka akan dilakukan
beberapa tahapan berikut secara berulang sebanyak yg dibutuhkan untuk
menghasilkan produk yang sesuai:
1. Empathize
Ketika sudah mengetahui
user atau pengguna yang akan dituju, maka seorang desainer perlu mengetahui
pengalaman, emosi, dan situasi dari si pengguna. Mencoba menempatkan diri
sebagai pengguna sehingga dapat benar-benar memahami kebutuhan pengguna. Hal
ini dapat dilakukan dengan melakukan wawancara, observasi kehidupan pengguna,
dan cara lainnya.
2. Define
Setelah desainer mengerti
kebutuhan pengguna, maka desainer perlu menggambarkan sebuah ide atau pandangan
user yang akan menjadi dasar dari produk atau aplikasi yang akan dibuat. Hal
ini dapat dilakukan dengan membuat list kebutuhan user dan menggunakan
pengetahuan mengenai kondisi yang sedang terjadi.
3. Ideate
Dengan kebutuhan yang
ada, maka desainer perlu menggambarkan solusi yang dibuthkan. Hal ini dapat
dilakukan melakukan evaluasi bersama tim desain dengan menggabungkan
kreativitas dari masing-masing desainer.
4. Prototype
Ide yang sudah ada
sebelumnya maka perlu langsung diimplementasikan dalam sebuah aplikasi atau
produk uji coba. Perlu dihasilkan sebuah produk nyata dan kemungkinan skenario
penggunaan.
5. Test
Dari produk atau aplikasi
uji coba yang sudah dibuat, maka akan dilakukan sebuah percobaan dengan
pengguna. Dari pengalaman pengguna dalam menggunakan produk uji coba, maka akan
didapatkan masukkan untuk membuat produk yang lebih baik dan melakukan
perbaikan pada produk yang ada.
The Basic Elements of
Creativity


Comments
Post a Comment